MAKALAH TENTANG PERAN MANUSIA DAN PEMERINTAH
DALAM MENJAGA KEBUDAYAAN
NAMA : RADEN ANINDYO
NPM : 15212814
KELAS : 1EA04
PERAN PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYA
A. DEFINISI BUDAYA.
Budaya atau kebudayaan berasal dari
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin “Colere”,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur”
dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu
sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak
. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa , peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni , dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville
J.Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat
teknologi
- sistem
ekonomi
- keluarga
- kekuasaan
politik
- Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem
norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi
ekonomi
- alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi
kekuatan (politik)
- Prof.
Dr. Koenjaraningratmengklasifikasikan unsure-unsur
kebudayaan dengan sejumlah unsure kebudayaan objektif. Unsure universal
itu sekaligus menjadi isi kebudayaan, yaitu:
- Sistem
religi dan upacara kebudayaan
- Sistem
dan organisasi kemasyarakatan
- Bahasa
- Sistem
pengetahuan
- Kesenian
- Sistem
mata pencaharian hidup
- Sistem
teknologi dan peralatan
C. WUJUD
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai nilai , norma norma , peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak tidak
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia
D. KOMPONEN
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat
digolongkan atas dua komponen utama:
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak
yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita
rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
E. MACAM-MACAM BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA
Kemajemukan masyarakat Indonesia tampak dari
keberagaman kebudayaan dari suku-suku bangsa. Berikut ini kebudayaan suku-suku
bangsa di Indonesia:
- Suku
Batak dari
- Suku
Minangkabau
- Suku
Jawa
- Suku
Sunda
- Suku
Bali
- Suku
Sawu
- Suku
Dayak
- Suku
Sasak
- Suku
Bugis
- Suku
Asmat
- Suku
Dani
- Dan
lain sebagainya.
F. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KEBERAGAMAN DI INDONESIA
Di Indonesia faktor-faktor yang menyebabkan
keberagaman budaya antara lain:
- Suku
bangsa
- Bahasa
- Aliran
Politik
- Agama
- Masalah
Kaya dan Miskin
- Integrasi
nasional
Hubungan antara suku bangsa dengan ras sangatlah erat.
Perbedaan ras banyak ditunjukan dengan perbedaan biologis fisik. Misalnya ada
anggapan bahwa berkulit hitam pasti berambut keriting, sedangkan berkulit
kuning berambut lurus. Faktor rasa ini sampai sekarang tidak dapat diubah
dengan teknologi dan tidak dapat disembunyikan.
Akibat dari keragaman budaya antara lain:
- Terjadi
konflik antar budaya
- Perbedaan
pendapat, dll.
Namun, berbagai permasalahan yang dapat ditimbulkan
seperti di sebutkan di atas dapat di atasi dengan cara:
- Mengadakan
organisasi masyarakat
- Ikut
berperan aktif dalam ormas
- Saling
menghargai antar anggota, dan lainnya